Selasa, 09 Juni 2009

Karakteristik Mata Pelajaran Biologi

Biologi sebagai sebuah mata pelajaran memiliki karakteristik berbeda daripada mata pelajaran lain yang diajarkan di sekolah. Obyek biologi yang berupa makhluk hidup merupakan daya tarik tersendiri yang dapat menarik perhatian dan minat siswa untuk mempelajarinya. Kesalahan klasik yang selalu muncul dalam memahami mata pelajaran ini adalah dianggapnya biologi adalah materi yang harus dihafalkan, sehingga bagi sebagian siswa menganggap biologi sebagai pelajaran yang membosankan.

Bagaimana menjadikan mata pelajaran biologi menjadi menarik bagi siswa? Saya rasa guru-guru biologi sudah banyak sekali yang dapat menjelaskannya dengan tepat. Saya sebenarnya menyadari itu, tapi saya berpikir tidak ada salahnya jika kita berbagi pengetahuan. Oleh karena itu saya memberanikan diri untuk memposting tulisan singkat ini. Baiklah kita kembali ke pertanyaan di atas. Mungkin sebagian dari kita telah mencoba menyajikan materi-materi biologi dalam kemasan yang menarik sehingga siswa menyukainya. Untuk dapat menyajikan materi biologi secara menarik sebaiknya kita mengenal secara baik karakteristik mata pelajaran biologi. Uraian berikut mencoba memberi gambaran tentang karakteristik mata pelajaran biologi yang dirangkum dari berbagai sumber.

STRUKTUR KEILMUAN BIOLOGI

Struktur keilmuan biologi salah satunya adalah yang didefinisikan oleh Biological Science Curriculum Study (BSCS) . Secara umum mata pelajaran biologi ditinjau dari 3 sudut pandang yaitu: tema biologi, level organisasi, dan obyek biologi. Ketiga sudut pandang ini diterapkan secara bersama-sama sebagai sebuah satu kesatuan (Depdiknas, 2003).

Tema biologi menurut BSCS ada 9 meliputi: Science as Inquiry (IPA sebagai penemuan), History of Biological Concept (sejarah konsep biologi), Evolution (Evolusi), Diversity and Unity (keragaman dan kesatuan), Genetic Continuity (kelangsungan genetik), Organism and Environment (organisme dan lingkungan), Behavior (tingkah laku), Structure and Function (Struktur dan fungsi), dan Regulation.

Dari tema-tema tersebut kemudian dibahas pada setiap tingkatan dalam organisasi kehidupan. Adapun tingkatan organisasi kehidupan adalah: tingkat molekuler, sel, jaringan dan organ, individu, populasi, komunitas, dan bioma.

Selanjutnya dari tema dan tingkat organisasi kehidupan tersebut diberlakukan untuk kelompok makhluk hidup yang termuat dalam sistem taksonomi. Ada beberapa cara pengelompokkan makhluk hidup yang dilakukan oleh para ahli. Ada yang membaginya menjadi dua kingdom saja (tumbuhan dan hewan), ada yang lima kingdom (monera, protista, fungi, planta, dan animalia) dan ada lagi yang mengelompokkan menjadi enam kingdom (virus, monera, protista, fungi, planta, dan animalia), dan mungkin ada lagi pengelompokkan yang lain lagi.

PRODUK BIOLOGI

Hasil studi mata pelajaran biologi diuraikan secara autentik dalam buku-buku ilmiah, atau pada berbagai macam media antara lain: foto, VCD, DVD, atau media lainnya. Menurut Susanto (1991) hasil-hasil studi itu diungkapkan dengan berbagai macam bentuk ungkapan antara lain: istilah, fakta, konsep, prinsip dan prosedur.

Istilah dalam mata pelajaran biologi adalah sebutan, simbol atau nama dari benda-benda dan gejala alam, orang dan tempat. Dengan istilah maka dapat diungkapkan apa yang telah didengar, dilihat, diraba, dibau atau dikecap oleh seseorang kepada orang lain. Dalam pembelajaran ini tidak memerlukan proses berpikir yang kompleks.

Fakta adalah ungkapan tentang sifat suatu benda, tempat atau waktu adanya atau terjadinya suatu benda atau kejadian. Fakta dapat berkaitan dengan wujud, bentuk, bangun, ukuran, warna, bau, rasa, dan lain-lain. Fakta juga dapat menyangkut orang, hewan, tumbuhan atau benda lainnya. Pada dasarnya fakta dalam pembelajaran memerlukan proses berpikir yang sederhana saja.

Konsep dapat berarti istilah yang sudah dimaknai secara khusus. Contoh dalam kalimat “Deta menderita penyakit hati”. Kata hati dalam kalimat tersebut adalah organ lever. “Ibu sakit hati atas apa yang telah dilakukan Deta terhadapnya”. Hati dalam kalimat tersebut bermakna perasaan. Uddin dalam Susanto (1990) memberikan arti konsep sebagai penjelasan tentang ciri-ciri khusus dari sekelompok benda, gejala atau kejadian yang membedakannya dengan benda, gejala atau kejadian lain. Atau penjelasan tentang ciri-ciri utama untuk mengklasifikasikan atau mengkatagorikan sekelompok benda atau kejadian. Singkatnya konsep dapat dijelaskan dengan definisi atau batasan. Tetapi tidak semua konsep dapat dijelaskan dengan definisi.

Prinsip atau dapat juga disebut generalisasi atau kaidah merupakan suatu ide (statement) tentang hubungan antara dua konsep atau lebih. Contoh: Benda memuai jika dipanaskan. Prinsip dalam mata pelajaran biologi dapat berupa model, hipotesis, teori, atau hukum.
Prosedur adalah langkah-langkah dari suatu rangkaian kejadian, suatu proses atau suatu kerja. Prosedur biasanya terdiri dari beberapa prinsip atau didasari oleh suatu prinsip.

Sumber:
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004 SMA: Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Umum.

Susanto, Pudyo. 1991. Pengembangan Bahan Pembelajaran IPA. Malang: makalah tidak diterbitkan.

1 komentar: